Hari ini , Neo-Indonesiana sudah 5 tahun berjalan sudah.
Aneh rasanya, ketika memang bersemangat untuk menyuarakan hal ini, namun aku yakin, akan ada suatu masa ketika bangsa kita akan keluar dari krisis inferioritas, lalu melangkah maju kedalam bangsa penuh kreatifitas.

Diatas adalah contoh karya yang menurut saya perlu dihadirkan dalam kondisi Indonesia saat ini. Banyak konsumsi yang kita lakukan atas dasar adiksi terhadap teknologi tanpa mengetahui dan juga mau berjuang dengan daya dan pikir kita sendiri.
Tulisan ini...agaknya sangat personal, aku tidak terlalu memerdulikan aspek political correctness atau juga kenyamanan dalam berdialog. Karena kalo kenyamanan itu bisa dirasakan kapanpun dan dimanapun.
Ada selimut semu yang bergulir sekarang, masyarakat adat dibungkam dan dijarah tanahnya, kali ini bukan oleh bangsa lain. Namun oleh bangsa kita sendiri, oleh para penguasa.
Saya hanya bisa berdoa, dan memberikan ide, bahwa mereka layak untuk digulingkan, rezim yang dzalim akan datang masanya mereka akan hancur dan digantikan oleh generasi bercahaya. Aku hanya bisa yakin.
Senjata adat dan kebijaksanaan tradisional kita adalah kunci utama untuk menggulingkan rezim tersebut, dengan kita bersatu untuk melawan 'musuh dalam selimut'.
Semua itu dimulai dari daya kreatifitas kita dan juga kita tidak terlena akan konsumsi yang 'tidak sadar', kita, generasi yang muda terlalu banyak scrolling around dan melupakan potensi yang ada, kurang Olah Rasa karena begitu banyak kenyamanan yang ditawarkan sehingga kita lupa akan identitas agraris dan maritim kita. Kita lupa merdeka.
Merdeka disini bukan merdeka 17 Agustus yang menjadi selebrasi itu, bukan. Merdeka disini konteksnya adalah merdeka pikiran dan rasa-nya.
Merdeka dari belenggu teknologi dan kenyamanan yang membuat kita seperti entitled terhadap hal itu, dan bisa mengeksploitasi hal tersebut dalam aspek konsumsi sehari-hari.
Seperti berat? Tidak juga, sebenarnya bisa di mulai dari yang sederhana, saya pribadi sudah mengurangi screen time saya hingga 42 menit perhari. Seperti bukan hal yang WOW, tapi untuk generasi transisi yang ditawarkan Playstation hingga Smartphone, ini merupakan prestasi, saya bebas!